KURIKULUM
PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR
(DIKLATSAR)
PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR
(DIKLATSAR)
MAHASISWA PECINTA ALAM
(MAPALA) “LONDA” STKIP BIMA
PENDAHULUAN
A.
Gambaran Umum pelaksanaan DIKLATSAR XVII
Secara garis
besar Program pendidikan dan latihan dasar (Diklatsar)
dilaksanakan :
·
Untuk membekali para calon anggota
MAPALA “Londa” STKIP Bima dengan pengetahuan dan keterampilan berupa teori
maupun praktek Kepecinta Alaman, keorganisasian, lidership
dan manajemen serta pembentukan kemampuan fisik dan mentalitas yang
dibutuhkan untuk persiapan aktivitas alam bebas.
·
Dalam
rangka merekrut Anggota
Baru sebagai
tongkat estafet Organisasi serta menciptakan generasi yang peduli akan
kelestarian alam dan mampu menjawab berbagai macam persoalan lingkungan social
lainnya.
B.
Tujuan DIKLATSAR XVII
Diklatsar memiliki istilah atau
makna sebagai nilai proses yang baik dan
ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia
menuju terciptanya peningkatan sumber daya manusia (SDM).
1.
Tujuan Umum DIKLATSAR adalah
mewujudkan generasi yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan terhadap kelestarian alam.
2.
Tujuan khusus
a.
Secara filosofis yaitu
pendidikan mengarah pada
cara berfikir radikal.
b.
Secara psikologis
yaitu pendidikan berkaitan dengan perilaku manusia.
c.
Secara sosiologi yaitu proses budaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia.
d.
Secara Ilmu Pengetahuan yaitu menyiapkan subjek (peserta didik) menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahan yang semakin pesat. (ekonomi,
sosial,politik, budaya,
keagamaan, keamanan, pendidikan dsb)
C.
Prinsip dasar pelaksanaan DIKLATSAR
Pelaksanaan kegiatan diklatsar diletakan pada dua prinsip
dasar antara lain :
1.
Partisipatif : keseluruhan anggota MAPALA “londa”
terlibat dalam memanajemen kegiatan yang meliputi keseluruhan proses mulai
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran.
2.
Berkelanjutan : seluruh kegiatan harus dilakukan
secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.
D.
Komponen dalam pelaksanaan DIKLATSAR
Untuk mencapai tujuan pelaksanaan DIKLATSAR, maka
ditetapkan bebrapa komponen yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai
tujuan diklatsar antara lain :
1.
Komponen dasar (Umum)
a.
UUD No. 32 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup (PPLH) tahun
2009.
b.
Kode etik pecinta alam indonesia
c.
AD/ART dan mekanisme kerja MAPALA “Londa” STKIP Bima.
2.
Komponen Materi
Administrasi Organisasi
|
Sosped
|
Nafrad
|
Survaivel
|
Analisa Metodelogi Penelitian
|
P3K
|
Konsep Diri (Manajemen Personal)
|
Manajeman Perjalanan
|
Jurnalistik Alam Bebas
|
konservasi Sumber Daya Alam (SDA)
|
Manajemen Organisasi MAPALA “Londa”
|
Proses pendidikan dilakukan
melalui kegiatan tatap muka, kegiatan terstruktur, kegiatan mandiri, dan
kegiatan praktek. Pembelajaran memiliki karakteristik :
a.
Integrasi antara teori dan praktek untuk pemantapan
wawasan, sikap, pengetahuan dan
keterampilan
b.
Berorientasi dilapangan dengan fokus pada pemecahan masalah.
c.
Suasana belajar memberikan kesempatan kepada peserta diklat
dalam mengembangkan kreativitas, motivasi, dan kemandirian.
d.
Proses pembelajaran lebih ditekankan pada pemberian kesempatan
kepada peserta untuk aktif memanfaatkan informasi. Pembelajaran praktek
dilaksanakan di lapangan sesuai kebutuhan materi.
e.
Pendekatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
aktif, inovatif, kooperatif
f.
Optimalisasi pendidikan
dengan menggunakan simulasi.
3. Komponen motode
adalah cara
yang digunakan untuk menyampaikan materi dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan
dicapai dalam diklatsar, maka metode yang paling sesuai dalam proses pendidikan
adalah andragogi atau metode pembelajaran untuk orang dewasa, dimana peserta
dipacu berpartisipasi secara aktif dengan jalan saling asah,
saling asih dan saling asuh diantara peserta.
Dalam penerapan pendekatan ini, hal yang perlu dipahami adalah :
1.
Para Peserta diperlakukan sebagai seorang dewasa dan
bukan sebagai anak anak.
2.
Peserta dilibatkan dalam proses belajar mengajar melalui
komunikasi dua arah, sehingga memberi kesempatan kepada peserta untuk
menyumbang kan pikiran dan pengalamannya
Kelayakan pengalaman peserta merupakan potensi positif
untuk sumber kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada masalah-masalah
aktual yang dihadapi peserta dalam organisasi untuk dicarikan pemecahannya.
a.
Ceramah
Metode ceramah digunakan dalam proses belajar mengajar
yang bertujuan membangun inovasi (konsep
baru) pada peserta diklat
b.
Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan suatu cara pembelajaran yang
dilakukan untuk memperoleh dan untuk memberikan penjelasan atau
mengenalkan informasi, kejelasan suatu informasi dan isu- isunya dengan cara
mengajukan pertanyaan antara peserta dengan panitia.
c.
Curah Pendapat (Brainstrorming)
Metode penyaluran pendapat adalah suatu cara pembelajaran yang dilakukan
dengan cara menuntut untuk menyampaiakan pendapat terhadap objek atau su atu
permasalahan
d.
Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok adalah cara pembelajaran yang dilakukan dengan melibatkan peserta
dalam membahas dan memecahkan permasalahan yang dilakukan yang
ditugaskan sehingga dapat melahirkan kesepakatan bersama (solusi)
e.
Study kasus
Metode yang membahas masalah pada suatu peristiwa atau kejadian dan perlu pemecahan
masalah tersebut.
f.
Praktek
Praktek adalah cara pembelajaran yang dilakukan dimana peserta melakukan
praktek langsung baik secara individu maupun kelompok yang dilakukan sesuai
dengan langkah-langkah yang ditetapkan oleh fasilitator/ panitia.
g.
Observasi lapangan
Observasi
lapangan adalah suatu metode yang digunakan dalam rangka meningkatkan
wawasan peserta diklatsar melalui pengamatan.
E.
Manfaat mengikuti DIKLATSAR XVII
1.
Meningkatkan
kemampuan mahasiswa/ mahasiswi
dalam pemahaman system pendidikan
2.
Membantu
perguruan tinggi
didalam menciptakan tenaga pendidik yang berwawasan tinggi dan kompeten
3.
Merupakan
salah satu langkah nyata dalam usaha memperbaiki sumber daya manusia
4.
Menciptakan
kebersamaan anggota dan kondisi pendidikan yang lebih nyaman dan kondusif
Dan juga sebagai langkah awal
dalam menjalankan Tridarma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian dalam masyarakat
F.
Target pencapaian dalam pelaksanaan kegiatan DIKLATSAR
XVII
Sebagai upaya menanamkan nilai
peduli dan budaya dilingkungan
organisasi, maka perlu
ditetapkan sebuah target pencapaian
sbb :
NO
|
SASARAN YANG INGIN DI CAPAI
|
VOLUME
|
||
1
|
keorganisasian
|
Lidership
|
|
|
Manajemen
|
|
|||
Loyalitas
|
|
|||
2
|
indifidual
|
SDM
|
|
|
Keterampilan
|
|
|||
Emosional
|
|
G.
Pelaksana Kegiatan
Adapun pelaksana kegiatan
diklatsar terdiri dari : biro diklat, steering comite (SC), organizing
comite (OC), korung, korlap, instruktur dan pendamping.
Unsur dan peran
dari team pelaksana antara lain :
1.
Biro
diklat / kordum adalah anggota mapala “londa” yang diangkat menjadi dewan
pengurus selaku biro diklat yang di sk-kan oleh ketua umum.
2.
Stering
comite (sc) adalah anggota mapala “londa” yang sudah alumni di stkip bima dan
mantan ketua umum yang ditunjuk oleh kepanitian.
3.
Organizing
comite (oc) adalah kepanitian yang dibentuk untuk membantu pelaksanaan kegiatan
diklatsar XVII.
4.
Korung
adalah anggota mapala “londa” yang telah di SK-kan oleh biro diklat selaku
coordinator ruangan unruk mengatur dan bertanggung jawab selama pelaksanaan
kegiatan diklatsar di ruangan.
5.
Korlap
adalah anggota mapala “londa” yang telah di SK-kan oleh biro diklat selaku
coordinator lapangan untuk mengatur dan bertanggung jawab selam pelaksanaan
dilapangan.
6.
Instruktur
adalah anggota mapala “londa” yang diberikan tanggung jawab oleh biro diklat
untuk mengawasi (mendampingi), mengevaluasi serta memberikan penilaian terhadap
peserta diklatsar.
7.
Pendamping adalah anggota
mapala “londa” yang di tugaskan
untuk membantu instruktur diklat.
8.
Coordinator
seksi-seksi adalah anggota mapala “londa” yang telah ditunjuk oleh kepanitian
inti untuk bertanggung jawab terhadap job yang di tetapkan dalam rangka
membantu selama kegiatan diklatsar berlangsung.
H.
Tugas
dan Kewajiban
1. BIRO
BIKLAT
·
Merancang
kegiatan pendidikan dan latihan dasar
(Diklatsar)
·
Membentuk panitia pelaksana sebagai fasilitator dalam pelaksanaan kegiatan
·
Bertindak
sebagai Koordinator Umum untuk Mengakomodir seluruh jajaranya.
·
Menyepakati
suatu bentuk kerjasama sehingga arus
informasi berjalan baik antara panitia dan peserta.
2. STEERING COMITE (SC)
·
Memberikan masukan terhadap pelaksanaan DIKLATSAR
·
Bertindak
sebagai penengah dalam memecahkan sebuah persoalan
3. ORGANISING
COMITE (OC)
·
Menyiapkan
segala bentuk kebutuhan panitia.
·
Mengurus segala bentuk administrasi yang dibutuhkan
untuk menunjang pelaksanaan kegiatan.
4. KORDINATOR
LAPANGAN (KORLAP)
·
Menangani peserta pada saat pra lapangan
dan lapangan.
·
Menetapkan pos–pos penginapan panitia.
·
Mengatur
zona-zona materi lapangan.
·
Menetapkan limit waktu yang digunakan oleh
instruktur di lapangan.
5. KORDINATOR
RUANGAN (KORUNG)
·
Menangani peserta dalam rungan sebelum pemateri masuk
dalam ruangan
·
Mengatur jadwal materi ruangan
·
Bertanggung
jawab penuh salama materi ruangan berlangsung
6. INSTRUKTUR
·
Menangani
peserta diklatsar pada saat lapangan sesuai waktu dan jarak yang ditentukan
oleh KORLAP
·
Membimbing peserta pada saat DIKLATSAR baik di
ruangan maupun di lapangan
·
Menilai secara obyektif
·
Penilaian obyektif dilakukan dari berbagai tahapan
diklatsar yaitu: materi ruangan, pra lapangan dan lapangan.
·
Meberikan saran, pengarahan dan evaluasi
·
Instruktur harus datang terlebih dahulu ketempat
kegiatan/lapangan untuk mepersiapkan segala kebutuhan minimal H-1
7. PENDAMPING
·
Membantu
instruktur dalam menangani peserta
I.
Pembiayaan Kegiatan
untuk mencapai tujuan kegiatan
, maka perlu dukungan pembiayaan untuk
kelancaran kegiatan diklatsar yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain :
1. Kas organisasi MAPALA “Londa”
STKIP Bima
2. lembaga STKIP Bima
3. sumber lain yang bersifat halal
dan tidak mengikat
1. Jadwal Kegiatan DIKLATSAR
sebagai panduan dalam implementasinya,
maka ditetapkan sebuah jenis kegiatan dan rancangan waktu kegiatan dalam siklus
kegiatan diklatsar.
NO
|
Bentuk Kegiatan
|
Waktu
|
|
1
|
Pembuatan Administrasi
|
|
|
2
|
Publikasi
|
|
|
3
|
Pendaftaran
|
|
|
4
|
Tes Quisioner dan Interview
|
|
|
5
|
Materi Ruangan
|
|
|
6
|
Peminatan
|
|
|
7
|
Tes Kesehatan
|
|
|
8
|
Orientering
|
|
|
9
|
Lapangan
|
|
|
10
|
Diklat Slayer dan Pengukuhan
|
|
2. Sistim Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu proses sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis
dan menginterpretasikan informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pelaksanaan diklatsar.
Ada 3 ( tiga ) evaluasi yang dilaksanakan yaitu :
Ø
Evaluasi materi oleh peserta terhadap
materi – materi yang akan diberikan dan penilaiannya secara persepsi sesuai
dengan kemampuan peserta mulai awal pendidikan sampai akhir pendidikan
Ø
Evaluasi penilaian fasilitator oleh peserta DIKLATSAR Yaitu
penilaian peserta terhadap fasilitator tentang aspek kompetensi, aspek sikap
dan perilaku serta aspek performance.
Ø
Evaluasi kinerja penyelenggara oleh pesertaEvaluasi
kinerja penyelenggara DIKLATSAR
adalah penilaian peserta terhadap penyelenggara DIKLATSAR meliputi administrasi, sarana,
kelengkapan bahan, pelaksanaan program, pelayanan, kebersihan,
ketersediaan fasilitas, efektivitas penyelenggaraan.
J.
PENUTUP
Penyusunan
Kurikulum pendidikan dan latihan dasar (DIKLATSAR) XVII sebagai bahan acuan
yang berisi materi-materi diklat yang akan disampaikan / diimplementasikan
kepada peserta dalam pelaksanaan kegiatan DIKLATSAR yang akan di selenggarakan
diwliayah kota / kab. Bima
Hal-hal yang belum
diatur dalam kurikulum ini akan diatur kemudian hari.